会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non!

Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non

时间:2025-06-15 03:16:46 来源:quickq不能用支付宝充值了 作者:娱乐 阅读:240次
Warta Ekonomi,quickq最新下载ios Jakarta -

Penanganan kendaraan Over Dimension and Over Load(ODOL) masih menjadi tantangan serius dalam sektor transportasi darat di Indonesia. Meski pemerintah telah melakukan berbagai langkah seperti razia gabungan, pembangunan jembatan timbang modern, serta penerapan sanksi administratif dan pidana, efektivitas penertiban di lapangan dinilai belum optimal.

Minimnya sumber daya pengawasan dan adanya resistensi dari sebagian pelaku usaha membuat langkah pemerintah kerap terbentur kendala teknis dan sosial. Pemerhati transportasi Muhammad Akbar menegaskan bahwa penindakan terhadap kendaraan ODOL harus menjadi prioritas utama pemerintah.

Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non

Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non

"Penindakan tegas terhadap kendaraan ODOL tetap harus menjadi prioritas, guna menegakkan wibawa aturan dan memberikan efek jera bagi pelanggar. Tidak boleh ada kompromi dalam hal keselamatan lalu lintas dan perlindungan terhadap infrastruktur jalan," ujar Akbar.

Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non

Baca Juga: ODOL Bukan Cuma Bahaya, tapi Juga Tidak Adil untuk Bisnis

Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non

Di sisi lain, Akbar juga mengingatkan agar kebijakan yang diterapkan tidak hanya mengedepankan aspek hukuman. Menurutnya, pendekatan yang terlalu represif dapat menyulitkan pelaku usaha angkutan barang, khususnya yang beroperasi dengan margin keuntungan tipis.

Banyak pengusaha telah melakukan penyesuaian armada dengan biaya besar, tetapi belum menerima kompensasi dalam bentuk insentif yang nyata. Untuk mendorong kepatuhan jangka panjang, Akbar mengusulkan agar pemerintah mulai mengintegrasikan insentif fiskal dan nonfiskal dalam kebijakan transportasi.

Bentuk insentif yang disarankan antara lain adalah diskon tarif tol bagi kendaraan non-ODOL, subsidi bahan bakar bersubsidi, diskon servis kendaraan resmi, serta kemudahan pembiayaan berbunga rendah untuk penggantian armada.

Baca Juga: Alihkan Kepadatan di Jalan Raya dan Kurangi Truk ODOL, Malaysia Terapkan Angkut Kontainer dan Barang Pakai Kereta ECRL

Akbar menilai bahwa kepatuhan terhadap regulasi akan tumbuh secara organik apabila disertai dengan insentif yang rasional dan adil.

"Ketika regulasi disertai insentif yang rasional, maka akan tumbuh budaya patuh secara organik. Kepatuhan semacam ini jauh lebih kokoh dan berkelanjutan, karena lahir dari kesadaran, bukan sekadar ketakutan terhadap sanksi," kata Akbar.

Ia menambahkan, kombinasi antara penegakan hukum dan penghargaan akan membentuk ekosistem transportasi yang sehat, adil, dan berkelanjutan.

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Bripka Andry Ngaku Dapat Ancaman Usai Bongkar Praktik Setoran: Satu Dinas Marah, Kok Dibongkar Semua
  • 7.092 Jemaah Haji Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah
  • Dikritik Sana
  • Beberkan 10 Nama Cawapres Ganjar, Pakar Yakin Akan Ada Koalisi Besar dari PDI Perjuangan
  • Ajudan Firli Bahuri, Kevin Egananta Dipindah Tugas ke Bareskrim
  • Dasco Sindir Kader Gerindra yang Tinggalkan Partai: Jangan Kecil Hati!
  • Bripka Andry Dapat Perlindungan Polri Jika Dibutuhkan Pasca Bongkar Setoran ke Atasan Brimob Riau
  • Pendulang Liar di Freeport Perlu Diatur Perda
推荐内容
  • Menko PMK Sebut Indonesia Belum Mencapai 40 Persen Untuk Jadi Negara Maju
  • Polri Cecar 21 Pertanyaan ke Promotor Penjualan Tiket Konser Coldplay
  • Ribuan Relawan Jokowi Akan Deklarasi Dukungan ke Ganjar Pranowo Besok
  • KPK Periksa Satu Saksi Kasus Rommy, Pejabat Kemenag?
  • Polri Beberkan Materi Pemeriksaan Amanda Manopo Terkait Dugaan Promosi Judi Online, Begini!
  • Golkar Perintahkan Bowo Siapkan Amplop untuk Serangan Fajar?