Studi Ungkap Tidur Setelah Tengah Malam Tingkatkan Risiko Diabetes
Kualitas tidurmemainkan peran penting dalam kesehatan. Tapi faktanya, hampir 40 persen orang dewasaberusia 45 hingga 64 tahun di Amerika Serikat tidak mendapatkan tidur yang cukup.
Kebutuhan tidur juga berubah seiring bertambahnya usia. Bayi, anak-anak, dan remaja membutuhkan lebih banyak tidur dibandingkan orang dewasa, yang idealnya memerlukan sekitar tujuh jam tidur per malam.
Namun, jumlah jam tidur saja tidak cukup. Kualitas tidur juga berpengaruh besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Para peneliti di China ingin memahami bagaimana pola tidur memengaruhi kadar gula darah pada populasi umum yang tidak menderita diabetes. Mereka menggunakan data dari Guangzhou Nutrition and Health Study, sebuah studi jangka panjang yang melibatkan peserta berusia 40 hingga 75 tahun.
Melansir Eating Well, dari studi tersebut mereka menganalisis 1.156 data individu yang memiliki informasi lengkap mengenai pola tidur dan kadar gula darah. Mayoritas peserta adalah perempuan (71 persen) dengan usia rata-rata 63 tahun.
Durasi tidur dinilai dalam tiga periode: baseline (2013-2017), follow-up pertama (2017-2021), dan follow-up kedua (2021-2023). Sementara itu, waktu mulai tidur dievaluasi dalam dua follow-up, di mana peserta melaporkan jam tidur dan berapa lama mereka butuh untuk tertidur.
Para peserta juga menggunakan alat pemantau glukosa kontinu (CGM) selama 14 hari. Alat ini dipasang di lengan dan mengukur kadar gula darah setiap 15 menit, memberikan data real-time tanpa perlu melakukan tes darah secara manual.
Apa hasil dari studi ini?
Setelah melakukan berbagai analisis statistik dengan mempertimbangkan faktor lain seperti usia, BMI, aktivitas fisik, konsumsi teh dan kopi, para peneliti menemukan beberapa hal menarik:
• Peserta yang memiliki durasi tidur yang kurang dan waktu tidur yang tidak tepat mengalami fluktuasi kadar gula darah yang lebih besar.
• Tidur yang kurang, baik dalam tingkat ringan maupun berat, berhubungan dengan peningkatan fluktuasi kadar gula darah.
• Mereka yang tidur setelah tengah malam mengalami peningkatan variabilitas kadar gula darah.
Variabilitas glikemik, atau fluktuasi kadar gula darah, menunjukkan seberapa besar kadar gula darah naik dan turun dalam suatu periode. Semakin besar variabilitas ini, semakin tinggi risiko terkena penyakit kronis dan kematian dini.
Studi ini menunjukkan bahwa kurang tidur dan tidur larut malam dapat menyebabkan ketidakstabilan kadar gula darah, yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hubungan antara tidur dan kadar gula darah ini sangat masuk akal karena berbagai alasan.
Kurangnya tidur dalam jangka panjang dapat memicu peradangan kronis dan memperburuk metabolisme glukosa. Hormon pertumbuhan yang berperan dalam metabolisme glukosa juga bergantung pada tidur yang cukup. Selain itu, tidur yang terlambat dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berperan dalam pelepasan hormon seperti kortisol dan melatonin, serta meningkatkan zat pemicu peradangan dalam tubuh.
[Gambas:Video CNN]
-
艺术留学纽约电影学院怎么样?Jangan Minum Teh dan Kopi di Waktu Ini, Bisa Bikin BerabeNYALANG: Berjalan Menemani TemaramMas Anies oh Mas Anies... Biasanya Juga Puasa Ngomong, Kok Klaim Dipelintir3 Resep Jamur Crispy yang Kriuk dan Gurih, Bikin NagihKasus Remaja 15 Tahun Dipaksa Jadi PSK di Jakbar, Polisi Segera Tetapkan TersangkaNaik Penerbangan Terpanjang di Dunia, Ngapain Aja 19 Jam Nonstop?Janji Bakal Tindak Tegas, Wagub DKI: Laporkan Bila Ada Pabrik Cemari UdaraBritCham dan Pemerintah Indonesia Bersinergi untuk Terobosan Infrastruktur BerkelanjutaMasyarakat Ijen Sesalkan Aksi Premanisme yang Sebabkan Kekacauan di Kaligedang
下一篇:Gak Jadi Ngantor ke IKN, Jokowi Pilih Nonton Indonesia vs Australia di GBK Malam Ini
- ·5 Destinasi di Indonesia untuk Menikmati Suasana Perayaan Imlek
- ·Orang PDIP Sebut Anies dan Wakilnya Aktif Lakukan KKN, Buktinya Dibuka Terang Benderang!
- ·FOTO: Anjing Terlatih Bantu Penjaga Pantai Spanyol Selamatkan Nyawa
- ·Deret Menu Makan Favorit Bung Karno, Sayur Lodeh Ditemani Tempe Bosok
- ·7 Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Telur
- ·PPATK Blokir Ribuan Rekening Dormant, Bos OJK: Tidak Ada Arahan Khusus ke PPATK
- ·INTIP: 5 Makanan yang Bisa Dikonsumsi agar Tulang Kuat
- ·Papua Dipilih Jadi Basis AI Nasional, Ini Kata Meutya Hafid
- ·Prabowo Perintahkan Kemenhub Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik!
- ·Pencapaian Positif: Pendapatan Asuransi TUGU Mencapai Rp228 Miliar Pasca Penerapan PSAK 117
- ·Jual Channel Telegram ke Bjorka Seharga 100 Dolar AS, Penjual Es di Madiun: Saya Salah
- ·Ditanya Alasan Khusus Pesawat Kepresidenan Ganti Warna, Istana Bilang Begini
- ·美术生留学加拿大如何?
- ·Underpass Manggarai Jadi Langganan Tawuran, Pemkot Dan Polres Jaksel Bakal Gelar Pertemuan
- ·Meta Genjot Transformasi Iklan Digital Lewat AI, Hemat Biaya & Dorong Kreativitas
- ·Kabar Terbaru Kondisi Habib Rizieq di Rutan Bareskrim: Dia Fokus dan Bahu
- ·Panglima TNI dan Kapolri Bakal Sikat Korporasi Pembakar Hutan
- ·Underpass Manggarai Jadi Langganan Tawuran, Pemkot Dan Polres Jaksel Bakal Gelar Pertemuan
- ·Bantah Tolak Laporan ABG Korban Begal di Jagakarsa, Kapolsek: Datang Aja ke Kantor, Biar Jelas
- ·PHK Merebak, AXA Mandiri Malah Bidik Pasar Mikro
- ·英国留学建筑专业介绍及申请要求
- ·Polda Metro Jaya Bakal Hapus Tilang Manual?
- ·Top 16 MUID 2024 Hadir dengan Finalis Beragam, Ada Ibu Dua Anak
- ·Viral Lomba Tidur Nasional, Cari Si Paling 'Pelor' dan Tahan Gangguan
- ·Sambut Sumpah Pemuda, Sosok Romo Mangun Jadi Inspirasi Kebinekaan dan Cinta Tanah Air
- ·Orang PDIP Sebut Anies dan Wakilnya Aktif Lakukan KKN, Buktinya Dibuka Terang Benderang!
- ·马里兰大学留学费用是多少?
- ·Jakarta Urutan Kedua Kota Terbaik di Asia untuk Kerja Sambil Liburan
- ·10 Taman Bunga Tercantik di Dunia
- ·Polda Metro Jaya Bakal Hapus Tilang Manual?
- ·2025最新世界大学建筑排名
- ·Viral Lomba Tidur Nasional, Cari Si Paling 'Pelor' dan Tahan Gangguan
- ·Polda Metro Jaya Bakal Hapus Tilang Manual?
- ·NYALANG: Berjalan Menemani Temaram
- ·美国大学景观专业排名榜单!
- ·Ayo KPK, Periksa Anies Baswedan Kasus Formula E yang Kelebihan Bayar