Kapolri Tantang Novel Buka Suara Soal Nama Jenderal
时间:2025-06-02 05:33:15 出处:探索阅读(143)
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian meminta penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut nama jenderal yang diduga terlibat dalam kasus penyiraman air keras terhadap Novel."Kalau ada oknum jenderal, jenderal yang mana? Buktinya apa? Itu yang penting," kata Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Kapolri menyayangkan sikap Novel yang mengungkapkan pernyataan itu kepada media, bukan kepada penyidik Polri.
Pasalnya, menurut dia, pernyataan Novel di media menimbulkan kesan bahwa ada keterlibatan institusi Polri dalam aksi kejahatan terhadap dirinya.
"Jangan sampai keluar pernyataan tapi kemudian tidak ada buktinya. Tentu saya menyayangkan karena berakibat negatif terhadap institusi Polri," katanya.
Dia mengatakan, kepolisian akan berkoordinasi dengan KPK mengenai perkembangan penanganan penyidikan kasus penyiraman air keras terhadap Novel.?
"Saya rencananya Senin mau ke KPK," katanya.
Selain hendak membicarakan perkembangan penyidikan kasus tersebut, Tito juga akan membahas pernyataan Novel tersebut dengan para petinggi KPK.
"Kalau ada buktinya, kami terbuka untuk itu, kami akan proses," ujarnya.
Sementara Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan sejauh ini penyidik sulit untuk menemui Novel yang masih dirawat di Singapura.
"Oleh dokternya tidak diizinkan. Harus ada dokter dan dokternya sedang cuti. Penyidik hanya diberikan akses lima menit," katanya.
Setyo pun meminta Novel untuk mengungkapkan keterangannya dalam berita acara pemeriksaan sehingga bernilai hukum.
"Kalau dia punya informasi, silahkan dituangkan dalam BAP. Kalau dia menyebut nama, sebaiknya hati-hati karena kalau tidak terbukti, ada implikasi hukum," katanya.
Ia menegaskan bahwa penyidik terus berupaya mencari pelaku kasus tersebut.?
"Kami terus melacak pelakunya. Jangan dikatakan ini berhenti," katanya.
Sejumlah metode investigasi pun telah dilakukan para penyidik untuk membuat kasus ini menjadi terang.
"Ada dua cara metode deduktif dan induktif dari dalam dan dari luar, itu kami lakukan terus," katanya.
Dalam wawancara dengan Time, Novel Baswedan sempat menyebut dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.
Novel disiram air keras yang diduga dilakukan dua pria tidak dikenal di Jalan Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT03/10 Kelapa Gading Jakarta Utara usai menjalani shalat subuh pada Selasa (11/4/2017) pukul 05.10 WIB.
Akibat kejadian itu, Novel mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri, sementara itu pelaku melarikan diri.
Petugas kepolisian sempat mengamankan empat orang yang dicurigai terlibat kekerasan terhadap Novel berinisial M, H, AL dan N alias N. Namun polisi melepaskan keempat orang itu karena tidak cukup bukti terlibat aksi teror kepada penyidik senior KPK tersebut. (Ant)
上一篇: VIDEO: Jangan Jadi Budak Dunia, Jadilah Hamba Allah yang Taat
下一篇: Politisi PDIP Henry Yosodiningrat Datangi Mabes Polri untuk Klarifikasi Hoax Soal Kapolri Tak Netral
猜你喜欢
- Disebut Lakukan Monopoli, Google Ajukan Banding Soal Keputusan Pengadilan AS
- Kejagung Bakal Garap Rini, Dalang Jiwasraya?
- 6 Poin Ini Piagam Kerjasama Tiga Partai Politik Pengusung Anies Baswedan Capres 2024
- Kelalaian Anak Karo Ops Polda NTB yang Tewaskan Pemotor Dicari Polisi
- Table Manner Lagi Ramai Di Medsos, Memang Penting?
- Profil Komjen Rycko Amelza yang Akan Dilantik Sebagai Kepala BNPT
- Morgan Stanley Sebut 'Awan Hitam' Mengancam Dolar AS di 2025
- 美国艺术高中推荐:爱德维艺术高中
- Komunitas Ulama Kampung Rejo Semut Ireng Klaten Dukung Prabowo