Rhino Pacu Ekosistem Fashion Printing Lokal, Incar UMKM dan Pasar Global
PT Rhino Indonesia mempertegas komitmennya dalam membangun ekosistem fashion berbasis teknologi printing melalui ajang “Print Fashion Parade: Color of Indonesia” yang digelar di Hall F Patiunus, Jakarta Selatan, Sabtu (1/6/2025). Acara ini menampilkan perpaduan antara teknologi sublimasi dan kreativitas desainer lokal dalam menghadirkan koleksi busana bercorak budaya Indonesia.
Dalam gelaran tersebut, sepuluh desainer memamerkan karya yang seluruhnya dicetak menggunakan mesin sublimasi Rhinotec, teknologi unggulan milik Rhino Indonesia yang dikenal akan ketajaman warna dan presisi hasil cetaknya.
“Fashion dan teknologi kini tak bisa dipisahkan. Kami ingin menjadi mitra pertumbuhan, bukan sekadar penyedia mesin,” ujar Herbit, CEO Rhino Indonesia, saat memberikan sambutan.
Baca Juga: Perjalanan Michelle Caroline Sulistyo Membangun Kopi KULO yang Ternyata Lulusan Sekolah Fashion
Lebih dari sekadar peragaan busana, acara ini juga menghadirkan sesi diskusi dan edukasi seputar perkembangan industri fashion printing. Influencer mode Alicia Amaris membahas pentingnya media sosial dan personal branding dalam membangun eksistensi fashion lokal. Sementara Herbit mengulas potensi ekonomi yang dapat dimaksimalkan melalui inovasi di sektor fashion berbasis cetak.
Baca Juga: Perjalanan Sukses Tadashi Yanai Membangun Uniqlo dari Bisnis Jahit hingga Jadi Raksasa Fashion Dunia
Pengunjung juga diajak menyaksikan demo langsung penggunaan mesin Rhinotec, mulai dari proses desain digital hingga pencetakan pada berbagai jenis kain. Tujuannya adalah memberikan gambaran konkret bahwa teknologi bisa menjadi mitra nyata bagi pelaku kreatif.
“Print Fashion Parade” menjadi ruang kolaborasi antara desainer, penyedia teknologi, dan pasar. Rhino Indonesia berharap kegiatan semacam ini bisa mendorong pelaku UMKM dan desainer muda untuk memanfaatkan teknologi cetak sebagai sarana ekspansi dan peningkatan daya saing di pasar nasional maupun global.
(责任编辑:知识)
- ·Mensos Gus Ipul Soroti Kemungkinan Ketergantungan Bansos, Ekonom Ungkap Penyebabnya
- ·Dianggap Mengganggu Ketertiban, Empat Demonstran Tolak Kenaikan BBM Diamankan Polisi
- ·Kementerian Ekraf Berupaya Jaga Hak Cipta dan Orisinalitas IP Industri Penerbitan
- ·Semringah, Korban Trading Bodong Indra Kenz Dapat Harta Sitaan, Mulai dari Ferrari
- ·Kebiasaan yang Membuat Sering Sakit, Gigit Kuku dan Kurang Minum
- ·Gandeng Hapimart, Mangga 2 Square Optimistis Tarik Puluhan Ribu Pengunjung Mal
- ·Rayakan Ulang Tahun ke 26, BAF Tawarkan Hadiah dan Promo Menarik Selama Pengajuan di Bulan September
- ·KPK Cegah 4 Orang Bepergian ke Luar Negeri Selama 6 Bulan Dalam Kasus Korupsi di Pemkot Semarang
- ·Menteri Zulhas Buka Opsi Impor Beras 1 Juta Ton, Begini Tanggapan Bapanas
- ·Eggi Sudjana Ingin Tahu Ilmu Hukumnya Jokowi, 'Dia Ngerti Gak?'
- ·Harga Minyak Naik Dipicu Ketegangan Geopolitik Rusia
- ·Petahana Mencalonkan Diri Jadi Salah Satu Isu Krusial Pemilihan 2024
- ·Pertama Kalinya, BPOM AS Ubah Kriteria 'Makanan Sehat'
- ·Digugat Panji Gumilang Rp 5 Triliun, Mahfud MD Diyakini Menang
- ·Anies Mau Izinkan PKL Berjualan di Trotoar, Demokrat Teriak!!
- ·Motif Pria Habisi Pacar Hamil Muda di Jakbar: Belum Siap Nikahi
- ·Virtual Colonoscopy, Alternatif Cepat dan Nyaman Skrining Kanker Usus
- ·Mardiono Akui Jasa Besar Suharso untuk PPP
- ·Bareskrim Ungkap Motif 4 Tersangka Pemalsuan Sertifikat SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang
- ·Berkas Perkara Pencabulan Mario Dandy Terhadap AG Dilimpahkan ke Kejati