会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Kembali Gelar APSAT 2025, ASSI Dorong Inovasi dan Kolaborasi Industri Satelit!

Kembali Gelar APSAT 2025, ASSI Dorong Inovasi dan Kolaborasi Industri Satelit

时间:2025-06-04 02:14:14 来源:quickq不能用支付宝充值了 作者:知识 阅读:938次
Warta Ekonomi,quickqios加速器 Jakarta -

Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) kembali menggelar event tahunan Asia Pacific Satellite Communications (APSAT) pada 2-3 Juni 2025 di Jakarta. Tahun ini, APSAT mengusung tema "Innovating Satellite Ecosystems: Unlocking Value through Collaboration and Technological Advancements".

Ketua Umum ASSI, Anggoro Widiawan, mengungkapkan bahwa APSAT 2025 menjadi platform yang mempertemukan regulator, pemimpin industri, hingga pelaku teknologi satelit baik dari dalam maupun luar negeri. Melalui pertemuan ini, ASSI mendorong upaya kolaborasi strategis dalam memperkuat ekosistem satelit yang inovatif di Indonesia.

Kembali Gelar APSAT 2025, ASSI Dorong Inovasi dan Kolaborasi Industri Satelit

Kembali Gelar APSAT 2025, ASSI Dorong Inovasi dan Kolaborasi Industri Satelit

"APSAT telah menjadi benchmark penting bagi pengembangan industri satelit di Asia Pasifik. Setiap tahun, kita tidak hanya menyaksikan kemajuan teknologi, tetapi juga tumbuhnya kolaborasi strategis antarnegara dan sektor," tegas Anggoro di Jakarta, Senin, 2 Juni 2025.

Kembali Gelar APSAT 2025, ASSI Dorong Inovasi dan Kolaborasi Industri Satelit

Ia menambahkan, APSAT 2025 mewadahi lebih banyak panel diskusi yang melibatkan partisipan lintas sektor. Beberapa diskusi tersebut di antaranya mengenai pemanfaatan satelit untuk pendidikan dan kesehatan di wilayah terpencil; konvergensi antara teknologi satelit dan 5G/IoT; serta strategi penyelarasan kebijakan frekuensi dan orbit di tingkat regional dan global.

Kembali Gelar APSAT 2025, ASSI Dorong Inovasi dan Kolaborasi Industri Satelit

"APSAT 2025 memperkuat komitmen, yakni menjadikan teknologi satelit sebagai tulang punggung pembangunan digital nasional," lanjutnya. 

Baca Juga: Potensi Kerja Sama Teknologi Perikanan RI-Denmark, dari Satelit hingga Drone

Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, DR Deni Setiawan, mengungkapkan bahwa untuk negara kepulauan yang luas seperti Indonesia, konektivitas satelit bukanlah sebuah kemewahan, melainkan sebuah keharusan strategis. 

Di banyak daerah di mana jaringan darat masih tidak terjangkau, satelit berperan penting dalam memastikan akses ke pendidikan, layanan kesehatan, layanan publik, dan peluang ekonomi digital. Ia menegaskan, Indonesia yakin bahwa masa depan teknologi satelit terletak pada kolaborasi strategis, baik di tingkat pemerintahan, industri, maupun wilayah.

"Kami berkomitmen untuk memperkuat kemitraan dengan pelaku satelit global untuk berbagi pengetahuan, co-manufacturing, dan usaha patungan," tegasnya.

Tak hanya itu, pemerintah melalui Komdigi juga mendorong investasi dalam pengembangan bakat lokal dan ekosistem inovasi, serta membangun industri satelit domestik yang tangguh dan kompetitif.

"Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk mendorong ekosistem ruang angkasa yang terbuka, berkelanjutan, dan responsif terhadap prioritas nasional dan tantangan global, serta bekerja sama untuk membangun industri satelit yang inklusif, inovatif, dan dengan bangga berakar pada keunggulan regional," tutupnya.

(责任编辑:焦点)

相关内容
  • MK Kukuhkan Desa Bangbang di Bali sebagai Desa Konstitusi
  • Mbak Ita dan Suaminya Tak Kunjung Penuhi Panggilan KPK, Akan Dijemput Paksa?
  • Daftar 7 Bandara Terburuk di Dunia, Ada dari Indonesia?
  • Cabor MMA Potensial Mendunia, Dukungan Pemerintah Diharapkan Lebih Optimal
  • eca是哪个学校?
  • Pemerintah Cari Cara Agar Para Preman Tak Meresahkan, Istana: Mereka Juga Anak
  • Jangan Cuma Andalkan Susu, 5 Sayur Ini Juga Tinggi Kalsium
  • Ingat! Pemprov DKI Bakal Terapkan Transaksi Qris di Agen dan Pangkalan Gas LPG 3 Kg
推荐内容
  • Secercah Harapan Dosen ASN, Semoga Tukin Segera Cair Bareng THR
  • Prabowo Bertemu dengan JK di Istana, Bahas Apa?
  • Jangan Menyangkal, Ini Tanda Kamu Punya Gaya Hidup Sedenter
  • Bangun Pabrik Pertamanya, Hyundai Bilang Akan Ciptakan Ribuan Lapangan Pekerjaan
  • China Perluas Akses Masuk Bebas Visa untuk 9 Negara, Ada Indonesia?
  • Yayasan Sudamala Bumi Insani Menginspirasi di Sumba Lewat Program EGK