会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah!

Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah

时间:2025-06-04 10:22:06 来源:quickq不能用支付宝充值了 作者:娱乐 阅读:224次
Warta Ekonomi,quickq ios版下载 Jakarta -

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan mengungkapkan ketimpangan gender justru berawal dari rumah.

Untuk itu, saat mengunjungi Sekolah Perempuan Srikandi di Desa Dauh Puri Kaja, Kota Denpasar, Wamen PPPA menegaskan kesetaraan gender harus dimulai dari rumah untuk memperkuat fondasi keluarga.

Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah

Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah

Baca Juga: Menteri PPPA Fokus Upayakan Haji Ramah Lingkungan, Terlebih Tahun Ini

Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah

“Kesetaraan bukan hanya isu ruang publik. Ketimpangan justru sering berawal dari rumah. Perempuan tidak sedang menggantikan laki-laki, melainkan memperkuat fondasi keluarga,” ujar Wamen PPPA,  dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Selasa (3/6).

Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah

Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama bilateral Indonesia–Australia melalui program INKLUSI (Kemitraan Australia–Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) yang dijalankan oleh Bali Sruti dan Institut KAPAL Perempuan. 

Sekolah Perempuan Srikandi menjadi salah satu inisiatif pemberdayaan berbasis komunitas yang mendorong perempuan untuk berani berbicara, belajar, dan bangkit dari berbagai keterbatasan sosial dan ekonomi.

Dalam kunjungan tersebut, Wamen PPPA menyaksikan pertunjukan musik tradisional Beleganjur, mengunjungi kantin Sekolah Perempuan, dan meninjau pos pengaduan kekerasan berbasis komunitas. 

Ia menekankan bahwa sekolah ini bukan sekadar tempat belajar, tapi juga ruang aman yang memulihkan, menguatkan solidaritas, dan memberdayakan perempuan dari berbagai latar belakang.

Wamen PPPA juga menyoroti pentingnya pelatihan ekonomi yang relevan dengan kebutuhan pasar. Menurutnya, pelatihan seperti menjahit atau merajut harus dibarengi dengan dukungan desain, pemasaran, dan akses ke jejaring industri agar berdampak nyata.

“Kita tidak bisa hanya memberi keterampilan tanpa strategi pemasaran. Kita harus pastikan produk hasil pelatihan bisa dijual dan bermanfaat,” tegasnya.

Ia menambahkan, perempuan yang berdaya secara ekonomi adalah kunci keluarga yang tangguh. “Perempuan yang mandiri secara finansial bukan ancaman, tapi kekuatan strategis. Mereka bukan mengambil alih peran kepala keluarga, tapi jadi pilar utama yang menopang,” ujarnya.

Kunjungan ditutup dengan sesi dialog interaktif bersama para peserta Sekolah Perempuan Srikandi. Dalam sesi ini, para perempuan menyampaikan kisah, harapan, serta masukan terhadap program yang telah mereka jalani.

Salah satu peserta Sekolah Perempuan Srikandi, Ni Komang Suriati, menyampaikan harapannya agar program Sekolah Perempuan Srikandi ini dapat terus berlanjut. Ia menuturkan bahwa sebelum mengikuti program ini, dirinya kerap merasa minder dan kurang percaya diri dalam berbagai situasi sosial.

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Viral Curhatan Diselingkuhi saat Umrah, Psikolog Soroti Dampaknya
  • 10 Kota Paling Banyak Dikunjungi di Dunia 2023, Ada Mekkah
  • Potensi Kerja sama Indonesia
  • Mendikdasmen: Meningkatkan Literasi Anak Tak Hanya Bisa Dilakukan di Sekolah
  • Cuma Profesi Ini yang Gelarnya Bisa Dicantumkan di Tiket Pesawat
  • 5 Kondisi Medis Paling Langka di Dunia, Ada Tubuh Memproduksi 'Bir'
  • Waktu Aman Simpan Susu Oat Setelah Dibuka
  • 7 Cara Menghilangkan Biduran dengan Cepat, Pakai Baju Longgar
推荐内容
  • Medvedev: Rusia Incar Kemenangan Penuh Lawan Ukraina
  • 2 Turis Cuma Pakai Baju Renang Hebohkan Bandara di Thailand
  • Tanah Wakaf Tak Lagi Terbengkalai, Menteri Nusron Umumkan Gebrakan Demi Umat
  • INFOGRAFIS: Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu
  • Polisi Tangkap Penyebar Hoax Jokowi dan Panglima TNI, Siapa Dia?
  • Di Peringatan 19 Tahun Bom Bali, Boy Rafli Amar Bereaksi Begini soal Usulan Fadli Zon