Lemhannas dan Kominfo Serukan Kolaborasi Jaga Ruang Siber Nasional
时间:2025-05-31 19:35:20 出处:知识阅读(143)
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan pentingnya menjaga ruang siber sebagai bagian dari pertahanan nasional. Dalam kuliah umum di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, ia menyebut penyebaran hoaks sebagai ancaman serius terhadap ideologi, politik, dan kohesi sosial bangsa.
“Hoaks bukan sekadar gangguan informasi, tapi bisa merusak ideologi, memperkeruh politik, dan menghancurkan kohesi sosial,” ujar Meutya di hadapan peserta Program Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) dan Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N), Rabu (28/5/2025).
Baca Juga: Komdigi Dorong Kampus Jadi Dapur AI Nasional
Ia menjelaskan tiga bentuk utama hoaks: misinformasi, disinformasi, dan malinformasi — yang menurutnya dapat menjadi alat perusak jika tidak ditangani dengan tepat.
“Ruang siber adalah jantung pertahanan baru bangsa. Menjaganya berarti menjaga masa depan Indonesia,” tegas Meutya.
Ia juga menyinggung insiden besar seperti serangan siber kelompok LockBit 3.0 terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengganggu 15 juta nasabah dan menuntut tebusan USD 20 juta. Menkomdigi menegaskan bahwa infrastruktur strategis negara kini menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan siber.
Sebagai respons, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah regulasi strategis, antara lain PP No. 17/2025 tentang Tata Kelola Sistem Elektronik untuk Perlindungan Anak (PP TUNAS), revisi UU ITE melalui UU No. 1/2024, dan Perpres No. 47/2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional.
Baca Juga: Komdigi Blokir Situs PeduliLindungi.id yang Disusupi Konten Judi
Namun, Meutya menegaskan bahwa regulasi tidak cukup jika tidak didukung kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat.
“Masyarakat perlu dipahamkan bahwa internet bisa jadi manfaat, bisa juga mudarat. Di sinilah pentingnya penyuluhan yang konsisten,” katanya.
Gubernur Lemhannas RI, Ace Hasan Syadzily, turut menguatkan pernyataan Menkomdigi. Ia menegaskan bahwa “ketahanan nasional tak akan kuat bila ruang sibernya rapuh.”
Meutya pun menyerukan semangat gotong royong menjaga kedaulatan digital Indonesia. “Mari kita jaga Indonesia, tidak hanya dari darat, laut, dan udara, tetapi juga dari ruang maya,” tandasnya.
上一篇: Bundaran HI Jakarta: Rute, Daya Tarik, dan Wisata di Sekitarnya
下一篇: Harga Layanan Terancam Naik, Dilema Wacana Jerman Pajaki Google
猜你喜欢
- SMA Labschool Cibubur Jadi Sekolah Pertama di Indonesia yang Raih LabelFrancEducation
- Terpopuler: Airin Didukung Maju Pilkada DKI, Wanita Diusir Warga Gegara Bersuami Dua
- 日本武藏野美术大学申请指南
- Rumah Kapolri Aja Kebanjiran
- Apel Hijau Bisa Jadi Masalah buat Asam Lambung, Benarkah?
- Dugaan Penundaan Laporan Kasus Pencabulan Anak di Tangsel, Kompolnas Klarifikasi ke Polda Metro Jaya
- Selain Emas, Ini 5 Alternatif Instrumen Investasi yang Menjanjikan Versi Upbit
- FOTO: Mencicipi Hidangan Mewah Prancis dengan All You Can Eat
- Kuasa Hukum Bambang Trihatmodjo Tegaskan Dana Talangan Se games 1997 Bukan dari APBN