焦点

Wall Street Bergejolak Menyusul Ketegangan Dagang China

字号+ 作者:quickq不能用支付宝充值了 来源:时尚 2025-06-04 21:28:41 我要评论(0)

Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengakhiri sesi perdagangan den quickq客服怎么联系

Warta Ekonomi,quickq客服怎么联系 Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengakhiri sesi perdagangan dengan pergerakan yang nyaris tidak berubah pada hari Jumat (30/5). Pasar tengah khawatir dengan sengketa dagang antara China-AS. Namun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tetap menunjukkan optimisme bahwa kesepakatan dagang akan tercapai dengan Beijing.

Dilansir dari Reuters, Senin (2/6) berikut ini adalah catatan pergerakan dari sejumlah indeks utama dalam Bursa Amerika Serikat:

Wall Street Bergejolak Menyusul Ketegangan Dagang China

Wall Street Bergejolak Menyusul Ketegangan Dagang China

  • Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik tipis 0,13% menjadi 42.270,07.
  • S&P 500 (SPX): Nyaris tak bergerak dengan penurunan tipis 0,01% ke 5.911,69.
  • Nasdaq Composite (IXIC): Mencatat penurunan sebesar 0,32% ke 19.113,77.

Sepanjang Mei, pasar saham menunjukkan volatilitas tinggi, didorong oleh kebijakan perdagangan yang tidak konsisten. Namun, Trump yang melonggaran sikapnya terhadap tarif, ditambah laporan keuangan perusahaan yang solid dan data inflasi yang jinak, membantu pasar pulih dari tekanan yang terjadi pada April.

Wall Street Bergejolak Menyusul Ketegangan Dagang China

Trump baru-baru ini kembali melontarkan kritik terhadap China. Ia memberi sinyal akan bertindak lebih keras. Namun dalam pernyataan terbarunya, ia juga menyatakan akan berbicara langsung dengan Presiden China Xi Jinping. Hal tersebut guna menyelesaikan perbedaan kebijakan dagang dan tarif antara kedua negara.

Wall Street Bergejolak Menyusul Ketegangan Dagang China

“Investor tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap berita tarif saat ini. Siklus beritanya benar-benar membingungkan,” kata Chief Executive Officer (CEO) Longbow Asset Management, Jake Dollarhide.

“Februari, Maret, dan April adalah salah satu periode tiga bulan terburuk sejak pandemi COVID-19,” tambah Dollarhide.

Baca Juga: Bursa Asia Tertekan Kebijakan Tarif AS: Negosiasi Xi- Trump Bakal Jadi Sorotan

Di sisi ekonomi domestik, data terbaru menunjukkan bahwa belanja konsumen meningkat 2,1% secara tahunan pada April. Kondisi ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga acuannya pada bulan September.

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • Menteri Wihaji Fokus Benahi Masalah Stunting dan Lost Generation

    Menteri Wihaji Fokus Benahi Masalah Stunting dan Lost Generation

    2025-06-04 20:49

  • FOTO: Lari Sambil Tampil Nyentrik di London Marathon

    FOTO: Lari Sambil Tampil Nyentrik di London Marathon

    2025-06-04 20:07

  • Dihadapan Prabowo

    Dihadapan Prabowo

    2025-06-04 19:26

  • Bos Alexis Diperiksa Hari Ini Atas Kasus Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK

    Bos Alexis Diperiksa Hari Ini Atas Kasus Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK

    2025-06-04 19:25

网友点评