您现在的位置是:焦点 >>正文
Proyek INA
焦点2198人已围观
简介Warta Ekonomi, Bandung - Proyek strategis nasional bertajuk Development and Improvement of Indonesia ...
Proyek strategis nasional bertajuk Development and Improvement of Indonesian Aids to Navigation (INA-24), yang dibiayai melalui pinjaman lunak dari Korea Selatan, kini menjadi sorotan tajam.
Proyek yang semula digadang-gadang akan meningkatkan keselamatan pelayaran di Indonesia itu dinilai gagal dikelola oleh Kementerian Perhubungan dan terancam menjadi utang sia-sia yang membebani negara selama 40 tahun ke depan.
Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus, menyebut proyek INA-24 kini seperti kapal tanpa kompas. Tidak hanya berjalan lamban, laporan pelaksanaannya pun dinilai minim transparansi, tidak akuntabel, dan mengindikasikan adanya pemborosan keuangan negara.
“Kita tidak sedang menonton drama Korea. Ini adalah drama keuangan negara yang nyata. Proyek ini harus segera diaudit karena menyangkut kredibilitas pemerintah dalam mengelola pinjaman luar negeri,” kata Iskandar, Kamis (12/6/2025).
Baca Juga: Korsel dan China Sepakat Perkuat Hubungan Ekonomi di Semenanjung Korea
Sebagai informasi, proyek INA-24 dimulai sejak 2016 setelah pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian pinjaman luar negeri sebesar USD 95,53 juta atau setara sekitar Rp1,3 triliun dengan Pemerintah Korea Selatan melalui lembaga Economic Development Cooperation Fund (EDCF) yang dikelola oleh Export-Import Bank of Korea (KEXIM). Pinjaman tersebut memiliki bunga sangat rendah sebesar 0,15% per tahun, masa tenggang 10 tahun, dan pelunasan selama 40 tahun.
Pelaksanaan proyek diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla), Kementerian Perhubungan. Tujuannya adalah membangun serta memodernisasi sarana bantu navigasi pelayaran seperti mercusuar, rambu suar, radar AIS, dan sistem kontrol pelayaran terintegrasi. Namun hingga akhir 2021, proyek ini belum menunjukkan kemajuan berarti.
Iskandar menjelaskan bahwa pelaksanaan proyek mandek karena sejumlah faktor, antara lain perencanaan yang tidak mempertimbangkan kondisi cuaca ekstrem, rendahnya kinerja kontraktor, keterlambatan dalam pengadaan barang dan jasa, serta permasalahan pembebasan lahan di beberapa lokasi pembangunan sarana bantu navigasi laut.
Namun yang paling disayangkan adalah lemahnya pelaporan dan pengawasan. Sejauh ini, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) belum pernah merilis laporan hasil pemeriksaan (LHP) tematik terkait proyek INA-24. Padahal, laporan pengelolaan pinjaman luar negeri di lingkungan Kemenhub dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu mencatat adanya sejumlah kejanggalan.
“Pelaporan pelaksanaan proyek tidak lengkap, Kementerian Perhubungan tidak menyerahkan laporan triwulanan sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Ada pula risiko pengakuan aset negara atas proyek yang belum selesai meskipun anggaran telah diserap,” jelas Iskandar.
Menurutnya, hal ini dapat melanggar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Dua undang-undang tersebut mengamanatkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pengelolaan anggaran negara, termasuk dana pinjaman luar negeri.
Iskandar juga menilai sejumlah regulasi lain yang menjadi dasar pelaksanaan dan pengawasan proyek tersebut belum dijalankan secara maksimal. Di antaranya adalah Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri, Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Permenkeu No. 231 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Pinjaman dan Hibah, serta Permenhub No. 89 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Untuk itu, Indonesian Audit Watch menyampaikan lima rekomendasi kepada pemerintah. Pertama, BPK diminta segera melakukan audit khusus atas proyek INA-24, baik audit kinerja maupun kepatuhan terhadap regulasi pinjaman luar negeri. Kedua, Kementerian Perhubungan harus mempublikasikan laporan kemajuan proyek secara transparan, mencakup hasil, dampak, dan tantangan teknis di lapangan.
Baca Juga: Lee Jae-myung Menang, Korea Selatan Berpotensi Legalkan Penerbitan Stablecoin Berbasis Won
Ketiga, Kementerian Keuangan perlu menjelaskan skema pembayaran utang kepada publik, termasuk risiko fiskal dan manfaat proyek secara ekonomi. Keempat, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap kontraktor yang terbukti berkinerja buruk, termasuk kemungkinan pemutusan kontrak dan memasukkannya dalam daftar hitam. Kelima, dokumentasi perjanjian pinjaman dan laporan pertanggungjawaban proyek harus segera dibuka kepada publik melalui laman resmi pemerintah.
Dia menambahkan dengan peringatan keras bahwa bila proyek ini terus terkatung-katung, maka bukan hanya keselamatan pelayaran yang terancam, tetapi juga arah kebijakan fiskal nasional bisa kehilangan arah.
“Tujuan awal proyek ini sangat mulia, yaitu menjadikan laut Indonesia lebih aman dan efisien. Tapi niat baik saja tidak cukup. Jika pemerintah tidak segera bertindak, proyek ini akan menjadi beban jangka panjang tanpa hasil nyata bagi rakyat,” pungkasnya.
Tags:
相关文章
Anies Visinya Sama dengan Pengugat
焦点Warta Ekonomi, Jakarta - Utusan Gubernur DKI Jakarta untuk Perubahan Iklim Irvan Pulungan menyatakan ...
【焦点】
阅读更多Kemendag Dorong Industri Plastik, Karet, dan Material Komposit Berani Tembus Global
焦点Warta Ekonomi, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong industri plastik, karet, dan m ...
【焦点】
阅读更多Tak Hanya Gadai Emas, Pegadaian Kini Dorong Bank Sampah dan Literasi Keuangan
焦点Warta Ekonomi, Jakarta - Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto menyoroti peran strat ...
【焦点】
阅读更多
热门文章
- Tegas! Polri Tindak Anggotanya yang Terindikasi Tak Netral di Pilkada 2024
- Retreat di Magelang Dilaporkan ke KPK, Istana Pastikan Semua Sudah Sesuai Prosedur
- Perusahaan Asuransi Tetapkan Biaya Tinggi untuk Kendaraan Listrik
- Menanti Hasil Sidang Isbat, Menag Harap Awal Ramadan Bareng
- Kronologi Lengkap Mahasiswa ITB Lompat dari Lantai 27 Apartemen, Baru 3 Bulan Kuliah
- Pengelola Guardian dan IKEA (HERO) Mau Jual Aset Senilai Rp121,38 Miliar, Ini Tujuannya
最新文章
-
Menkop Ungkap Tantangan Wujudkan 80 Ribu Kopdes Merah Putih
-
Indonesia Gandeng Inggris Kembangkan AI, Siap Hadapi Gelombang Disrupsi Digital!
-
Korupsi Pertamina, Kejagung Geledah Rumah Riza Chalid: Sita Uang Rp833 Juta dan 89 Bundel Dokumen!
-
Kata Menkop Budi Arie Soal Pengesahan RUU Minerba: Peluang untuk Koperasi
-
Ketua KPK Bertemu dengan Jaksa Agung, Ini yang Dibahas
-
Jampidsus Kejagung Soal Laporan ke KPK: Semakin Besar Serangan Baliknya!
友情链接
- quickq加速器官网官网
- quickq充值页面
- quickq ios
- quickq手机端下载地址
- quickq官网多少
- quickq下载app
- quickq是啥
- quickq苹果版ios
- quickq梯子
- quickq下载官网免费
- quickq在哪下载
- quickq苹果app下载
- quickq费用
- quickq电脑版怎么用
- quickqios版免费下载
- quickq下载app
- quickq app
- quickq最新版本安卓下载
- quickq怎么付费
- quickq官网下载电脑版最新
- quickq加速器官网知乎
- quickq app 下载
- quickq充值最简单三个步骤
- quickq加速器官网链接
- quickq官网下载苹果手机
- quickqjs7官网
- quickq加速器官方
- quickq客户端下载
- quickq电脑版官网下载
- quickq官网入口
- quickq充值中心
- quickq官方下载app
- 官方正版quickq加速器
- quickq登录不了
- quickq是干什么的
- quickq
- quickq会员共享
- quickq充值入口
- quickq收费
- quickq网站
- quickq官网下载电脑
- 怎么下载quickq苹果版
- quickq官方安卓版下载
- quickq加速永久免费
- quickq安卓官网下载
- quickq网站是多少
- quickq充值多少
- quickq梯子
- quickqapp苹果版
- quickq官网下载安卓版
- quickq官网下载电脑版官方
- quickq最新官网地址
- quickq加速器下载安卓
- quickq官网ios手机下载
- quickq官网充值
- quickq app
- quickq安卓下载地址
- 苹果手机怎么下载quickq
- quickq充值入口在哪里
- quickq加速器下载
- quickq加速器官网官网
- 快客quickq官网下载
- quickq会员价格
- quickq网页版入口
- quickq最新官方下载
- quickq官网下载安卓最新
- quickq下载官方苹果
- quickqios官网
- quickq官网下载apk
- quickq快客加速器官网
- quickq最新版本
- quickqios版本
- quickq官网进入
- quickq加速器在哪下
- quickq苹果版怎么下载
- quickq最新官网
- quickq快客加速器
- quickq免费下载
- quickq苹果手机下载
- quickq充值不了的原因是
- quickqapp苹果版
- quickq快客官网苹果下载
- quickq快客官网
- quickq.net
- ?quickq
- quickq加速永久免费
- quickq中文版下载
- quickq网站是多少
- quickq账号购买
- quickq苹果版下载
- quickq手机版免费下载
- quickqios版本
- quickq安卓版免费下载
- quickq苹果版ios
- quickq.apk
- quickq加速器官网js7