会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Presiden Toyota: EV Bukan Kendaraan Paling Ramah Lingkungan!

Presiden Toyota: EV Bukan Kendaraan Paling Ramah Lingkungan

时间:2025-06-16 17:15:24 来源:quickq不能用支付宝充值了 作者:娱乐 阅读:538次
Warta Ekonomi,quickq免费账号 Jakarta -

Presiden Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, menilai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) belum tentu lebih raham lingkungan jika dibandingkan dengan mobil Hybrid dari sisi total emisi yang dikeluarkan.

Dia mengatakan, 9 juta unit EV menghasilkan emisi setara dengan 27 juta mobil hybrid. Artinya, satu mobil listrik menyumbang emisi tiga kali lipat dibanding satu mobil hybrid. 

Presiden Toyota: EV Bukan Kendaraan Paling Ramah Lingkungan

Presiden Toyota: EV Bukan Kendaraan Paling Ramah Lingkungan

“Kami telah menjual 27 juta mobil hybrid, dan dampaknya terhadap emisi global sama seperti 9 juta EV,” ujar Toypda dikutip Automotive News, Senin (16/6/2025).

Presiden Toyota: EV Bukan Kendaraan Paling Ramah Lingkungan

Baca Juga: Ini yang Bikin Kelas Menengah Atas Ogah Beralih ke Mobil Listrik

Presiden Toyota: EV Bukan Kendaraan Paling Ramah Lingkungan

Sebagaimana diketahui, dalam menghadapi era mobil listrik perusahaan tetap berpegang pada strategi multi-pathway, yakni menyediakan beragam jenis kendaraan ramah lingkungan, termasuk hybrid, kendaraan berbahan bakar hidrogen, hingga mobil konvensional dengan efisiensi tinggi.

Salah satu alasan utama sikap hati-hati Toyota adalah jejak karbon dari proses produksi EV, terutama baterainya. Bahan baku seperti litium, kobalt, dan nikel harus ditambang dan diproses dengan metode yang intensif energi dan merusak lingkungan. 

“Sebelum EV dijalankan di jalan raya, ia sudah menanggung ‘utang karbon’ yang besar,” kata Toyoda, merujuk pada istilah yang digunakan untuk menggambarkan emisi tersembunyi dari proses produksi kendaraan listrik," ujarnya.

Baca Juga: Begini Cara China Buka Pemerataan Kendaraan NEV di Wilayah Pedesaan

Toyoda juga menyoroti bahwa pengisian daya EV masih bergantung pada sumber energi fosil, terutama di negara seperti Jepang yang masih mengandalkan pembangkit listrik tenaga termal berbahan batu bara.

“Jika kami memproduksi 9 juta EV di Jepang, justru akan menaikkan emisi karbon nasional,” tambahnya.

Pernyataan ini kembali memantik perdebatan tentang arah transisi energi di sektor otomotif. Sementara banyak produsen berlomba-lomba mengembangkan EV sebagai solusi utama, Toyota memilih pendekatan yang lebih beragam dan mempertimbangkan faktor lingkungan secara menyeluruh dari hulu ke hilir.

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • CBA Mengendus Ada yang Tidak Beres dalam Lelang Pelaksanaan Ujian Notaris
  • Berkas Firli Bahuri Dikembalikan Kejati DKI Jakarta ke Polda Metro Jaya
  • Berkas Firli Bahuri Dikembalikan Kejati DKI Jakarta ke Polda Metro Jaya
  • Menkominfo: 'Kritik Pemilu Boleh, Asal Jangan Sebar Fitnah!'
  • Perusahaan Hong Kong Bakal Akuisisi 92,42% Saham Toba Pulp Lestari (INRU), Segini Nilainya
  • SIG Rombak Direksi dan Komisaris, Ini Susunan Terbarunya!
  • Tom Lembong Respons Quick Count: Perjalanan Masih Panjang, Jangan Terpengaruh
  • FOTO: Kala Nenek
推荐内容
  • Tiba di Singapura, Presiden Prabowo Disambut Langsung oleh PM Lawrence Wong
  • Nasabah Naik 170%, Dana Kelolaan BTN Prospera Tembus Rp9,5 Triliun
  • Tito Karnavian Jadi Plt Menkopolhukam Sampai Ada Pengganti Definitif
  • INFOGRAFIS: Awas Obesitas Sentral, Cek Ukuran Celana Kamu
  • KPK Tahan Satu Tersangka Lagi dalam Kasus Korupsi Pengadan APD di Kemenkes 2020
  • Connie Rahakundini Dilaporkan ke Polri Atas Dugaan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik