Indonesia Diterjang Badai PHK, Ekonom: Ini Ancaman Serius Bagi Stabilitas Ekonomi

JAKARTA,quickq加速器下载地址 DISWAY.ID --Berbagai rentetan kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menimpa sektor perindustrian di Indonesia kini tengah menjadi sorotan.
Pasalnya peningkatan angka pengangguran dan menurunnya daya beli masyarakat, bisa menjadi ancaman serius bagi stabilitas ekonomi dalam jangka menengah.
Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, diperlukan adanya langkah-langkah strategis perlu segera diambil oleh pemerintah dan pelaku industri.
BACA JUGA:Pendaftaran Mudik Gratis 2025 Jasa Marga Dibuka 10 Maret 2025, Cek Syarat dan Rutenya
BACA JUGA:Jelang Lebaran, ASN Kerja Fleksibel 24-27 Maret 2025
“Kebijakan perdagangan harus lebih berpihak pada industri dalam negeri. Pengawasan terhadap impor perlu diperketat agar industri lokal tidak semakin tergerus oleh produk asing yang lebih murah,” ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Rabu 5 Maret 2025.
Selain itu, Achmad menambahkan, Pemerintah juga perlu memberikan insentif yang lebih besar bagi sektor manufaktur, seperti subsidi energi dan keringanan pajak, agar mereka dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit ini.
“Di sektor teknologi, pemerintah perlu memastikan adanya dukungan bagi startup yang memiliki model bisnis berkelanjutan. Banyak startup yang tumbuh cepat tetapi tidak memiliki fundamental keuangan yang kuat, sehingga rentan terhadap krisis,” jelasnya.
Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan adanya kebijakan yang lebih ketat dalam pengelolaan investasi di sektor ini agar kasus seperti e-Fishery tidak terulang kembali.
BACA JUGA:Kejagung Jamin Pertamax Sesuai Spesifikasi, Jampidsus Imbau Masyarakat Tak Tinggalkan Pertamina
BACA JUGA:Prabowo Minta Jangan Ada Orang Titipan dalam Struktur Danantara
Di sisi lain, Achmad juga menambahkan bahwa perlu ada sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan serikat pekerja untuk mencari solusi yang lebih komprehensif terhadap lonjakan PHK.
“Dialog sosial yang lebih intensif dapat membantu menciptakan mekanisme mitigasi yang lebih baik sebelum PHK massal terjadi," tutur Achmad.
Misalnya, perusahaan dapat diberi opsi untuk melakukan pengurangan jam kerja atau cuti tanpa bayaran sebagai alternatif sebelum melakukan PHK besar-besaran.
- 1
- 2
- »
相关文章
Intel Umumkan PHK Massal Mulai Juli! CEO Baru Siap 'Bersih
Warta Ekonomi, Jakarta - Perusahaan teknologi, Intel akan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (2025-06-16Doa Ziarah Kubur Jelang Bulan Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya
Jakarta, CNN Indonesia-- Salah satu tradisi yang dilakukan umat Islam di Indonesia menjelang bulan R2025-06-16Diungkap Densus 88 Anti Teror, Ustaz Farid Okbah Akan di...
Warta Ekonomi, Jakarta - Penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memperpanjang masa pe2025-06-167 Cara Meredakan Sakit Kepala, Ampuh Meski Tanpa Obat
Daftar Isi Cara meredakan sakit kepala tanpa obat2025-06-16Sleman Pimpin Pengadaan Digital, Transaksi Tembus Rp205 Miliar Libatkan 2.000 UMKM
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sleman memperkuat posisi sebagai pionir nasional dalam2025-06-16Diungkap Densus 88 Anti Teror, Ustaz Farid Okbah Akan di...
Warta Ekonomi, Jakarta - Penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memperpanjang masa pe2025-06-16
最新评论