Dukung NZE 2060, PIS Pacu Dekarbonisasi Maritim lewat LNG dan CCS

PT Pertamina International Shipping (PIS), subholding Integrated Marine Logistics dari Pertamina dan bagian dari BUMN, menegaskan komitmennya mendukung target dekarbonisasi sektor maritim demi mencapai Net Zero Emission(NZE) Indonesia pada 2060. Sebagai anggota International Maritime Organization (IMO), PIS juga mengacu pada target global NZE 2050.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra, menyampaikan bahwa perusahaan menjalankan dua strategi utama dalam dekarbonisasi. Pertama, melalui pemanfaatan Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai bahan bakar alternatif dan kargo. Kedua, lewat penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS).
"Kalau LNG it's more favourabledan emission-nya jauh lebih baik dibandingkan sama fossil fuel," ujar Eka saat ditemui di gelaran Indonesia Maritime Week, di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Baca Juga: PIS Siap Angkut Energi dari AS, Meski Belum Tambah Armada
PIS telah menyiapkan armada kapal berteknologi dual fuel readyuntuk penggunaan LNG. Namun, Eka mengakui tantangan besar adalah minimnya infrastruktur LNG bunkering di Indonesia, termasuk di pelabuhan utama seperti Tanjung Priok.
“Kami sedang menjajaki kerja sama dengan Pelindo melalui proyek Jakarta Integrated Green Terminal agar Indonesia memiliki fasilitas bunkering LNG sendiri. Tapi butuh dukungan penuh dari pemerintah, termasuk insentif agar biaya operasional kapal berbahan bakar LNG bisa bersaing,” ujarnya.
Selain LNG, PIS menggarap potensi besar teknologi CCS. Indonesia memiliki cadangan geologis dari sumur minyak dan gas tak aktif yang dinilai ideal untuk penyimpanan karbon berskala besar.
“Kami melihat CCS sebagai peluang besar. Kapal-kapal kami mulai direjusifikasi agar siap mendukung aktivitas CCS, baik dalam mendukung pengangkutan CO2 maupun dalam integrasi teknologi penangkapan karbon di sektor kelautan,” jelasnya.
Baca Juga: PIS Tunjukkan Inovasi Digital dan Green Shipping di Ajang Indonesia Maritime Week 2025
Eka juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan dekarbonisasi. Menurutnya, ekosistem industri perlu disiapkan secara menyeluruh—dari kapal, pelabuhan, penyedia energi, hingga regulasi.
“Ini bukan sekadar soal membangun kapal baru, tapi soal kesiapan ekosistem dari hulu ke hilir. Kolaborasi antara pemilik kapal, penyedia bunker, pelabuhan, hingga regulator mutlak dibutuhkan. Kita butuh roadmap yang jelas dan insentif agar transisi ini berjalan efektif,” tegas Eka.
Ke depan, PIS menargetkan peran strategis sebagai pemain utama logistik energi hijau di Asia, baik dalam pengangkutan LNG maupun keterlibatan aktif dalam proyek CCS global.
“Kami percaya, dekarbonisasi bukan hanya komitmen moral, tapi juga investasi masa depan,” tutup Eka.
相关文章
7 Komplikasi Pascapersalinan yang Bisa Dialami Ibu
Daftar Isi 1. Pendarahan2025-05-29Terpukau Gaya Serba LV Lisa BLACKPINK di Coachella 2024
Jakarta, CNN Indonesia-- Lisa BLACKPINK tampil memukau saat menghadiri Coachella 2024. Penampilannya2025-05-29Media Asing Marak Soroti Turis China Tewas Jatuh ke Jurang Kawah Ijen
Jakarta, CNN Indonesia-- Kejadian tewasnya seorang turis wanita asal China di Kawah Ijen, Banyuwangi2025-05-29Hakim Pengadilan Medan Tewas, DPR Kasih Perintah Tegas!
Warta Ekonomi, Bogor - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Nasir Djamil mendesak ke2025-05-29Rentan Dialami Ibu Pascamelahirkan, Apa Itu Baby Blues Syndrome?
Daftar Isi Baby blues syndrome2025-05-29- 随着国内“艺考热”升温,学习艺术专业的学生越来越多,国内艺术院校的升学也越来越大,不少学生把目光投向了国外,下面就来说说艺术类出国留学研究生申请要求有哪些?艺术留学申请的过程,其实就是一个与时间进行赛2025-05-29
最新评论