Kelompok Pria Dominasi Kasus HIV di Indonesia, Capai 64 Persen
Daftar Isi
- Kenapa lebih banyak pria terkena HIV?quickq网页版登录入口
- 1. Perilaku berisiko tinggi
- 2. Penggunaan jarum suntik bersama
- 3. Kurangnya edukasi dan kesadaran
- 4. Stigma dan diskriminasi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini mengeluarkan data teranyar infeksi HIV dari rentang waktu Januari-September 2024. Hasilnya, sebanyak 47.896 orang terinfeksi HIV.
Dari jumlah tersebut, Kemenkes juga menemukan bahwa pria jadi penyumbang kasus HIV paling tinggi dibandingkan dengan perempuan.
Rasio angka penularannya ada di 2:1 atau sebanyak 64 persen dari total 47.896 pasien HIV didominasi pria.Sisanya, 36 persen kasus infeksi HIV terjadi pada pasien perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa pria rentan terhadap HIV.
1. Perilaku berisiko tinggi
Salah satu perilaku berisiko tinggi adalah seks bebas. Misalnya saja hubungan seksual tanpa kondom, bergonta-ganti pasangan, hingga hubungan seksual sesama jenis.
2. Penggunaan jarum suntik bersama
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril, terutama di kalangan pengguna narkoba suntik, meningkatkan kemungkinan penularan HIV melalui darah yang terkontaminasi.
3. Kurangnya edukasi dan kesadaran
![]() |
Sebagian pria mungkin kurang mendapatkan informasi yang memadai tentang HIV, mulai dari cara penularannya hingga pentingnya pencegahan seperti penggunaan kondom atau tes HIV rutin.
4. Stigma dan diskriminasi
Stigma terhadap HIV dan kelompok rentan seperti pria homoseksual membuat mereka enggan melakukan tes atau mencari pengobatan. Hal ini justru membuat penularan jadi tidak terdeteksi dan terus berlanjut.
Lantas, apa yang harus dilakukan?
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah paparan HIV. Misalnya dengan melakukan tes HIV rutin jika Anda termasuk dalam kelompok aktif secara seksual. Penting juga menggunakan kondom atau alat kontrasepsi saat melakukan hubungan seksual.
HIV sendiri merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Saat terpapar HIV, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi penyakit lain akan berkurang.
Sementara AIDS merupakan kondisi di mana HIV telah berada pada tahap akhir. Dalam kondisi ini, tubuh tak lagi punya kemampuan untuk melawan infeksi.
(tst/asr)(责任编辑:娱乐)
- ·Hubungan Memanas, Rusia Tanggapi Soal Tuduhan Serius Inggris
- ·3 Kreasi Resep Kwetiau Goreng, Gurih Bikin Nagih
- ·Deli Gelar Konferensi Mitra, Agnes Mo Jadi Brand Ambassador
- ·Cara Menyimpan Cabe Biar Awet Tanpa Perlu Masuk Lemari Es
- ·Banyak Pasutri Korea Ogah Bercinta, Dianggap Bukan Masalah Besar
- ·Doa Allahumma Bariklana Fi Rajaba di Bulan Rajab: Arab, Latin dan Arti
- ·FOTO: Surga Pernak
- ·Ada Ruang Rahasia di Pesawat, Fungsinya Jadi Tempat Tidur Kru Kabin
- ·Lari vs Jalan Kaki, Mana yang Lebih Baik buat Turunkan Berat Badan?
- ·Percepat Program 3 Juta Rumah, Menteri BUMN Erick Thohir: 123 Ribu Rumah Siap Dibangun
- ·Disorot Studi Bisa Picu Kanker, Dokter Pastikan IUD Aman Digunakan
- ·7 Rekomendasi Taman di Jakarta Timur yang Cocok untuk Keluarga
- ·Berapa Batasan Waktu Jalan Kaki untuk Penderita Diabetes?
- ·7 Bau di Rumah yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Tanda Bahaya
- ·Kapan Waktu Tepat Makan Buah untuk Turunkan Berat Badan?
- ·Viral di X, Apa Itu Playing Victim? Kenali Cirinya
- ·Sudah 3 Harimau Mati di Medan Zoo, Selanjutnya Apa?
- ·Elon Musk Ingin Balik Kandang ke Tesla dan SpaceX, Sudah Tak Berminat Jadi Pejabat Istana
- ·Kasus Pembunuhan Wanita Pemandu Lagu, Polisi Cari Saksi Kunci
- ·Melancong ke Kota yang Dihangatkan 4.000 Jam Sinar Matahari per Tahun