焦点

Pembiayaan Multifinance Tumbuh Hingga Sentuh Rp504,18 Triliun per April 2025

字号+ 作者:quickq不能用支付宝充值了 来源:知识 2025-06-05 13:23:23 我要评论(0)

Warta Ekonomi, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan pembiay 苹果ios系统下载quickq

Warta Ekonomi,苹果ios系统下载quickq Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan (multifinance) mencapai Rp504,18 triliun per April 2025. Nilai ini tumbuh 3,67 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), namun melambat dibandingkan capaian bulan sebelumnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh pembiayaan modal kerja yang naik 8,74 persen yoy.

Pembiayaan Multifinance Tumbuh Hingga Sentuh Rp504,18 Triliun per April 2025

Pembiayaan Multifinance Tumbuh Hingga Sentuh Rp504,18 Triliun per April 2025

“Piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan tumbuh 3,67 persen yoy pada April menjadi Rp504,18 triliun, didukung pembiayaan modal kerja yang tumbuh sebesar 8,74 persen,” ujar Agusman dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).

Pembiayaan Multifinance Tumbuh Hingga Sentuh Rp504,18 Triliun per April 2025

Baca Juga: OJK Ungkap 12 Pinjol dan 4 Multifinance Belum Penuhi Modal Sesuai Aturan

Pembiayaan Multifinance Tumbuh Hingga Sentuh Rp504,18 Triliun per April 2025

Dari sisi risiko, OJK mencatat kondisi relatif terkendali. Non-Performing Financing (NPF) gross pada April turun menjadi 2,43 persen, dari 2,71 persen pada Maret. Sementara NPF net tercatat 0,82 persen, naik tipis dari 0,80 persen.

Gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,23 kali, lebih rendah dibandingkan posisi Maret sebesar 2,26 kali. Angka ini masih jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan regulator, yakni 10 kali.

Baca Juga: Trump Naikkan Tarif, Multifinance RI Kena Getahnya

Sektor Buy Now Pay Later (BNPL) mencatat lonjakan signifikan, tumbuh 47,11 persen yoy menjadi Rp8,24 triliunpada April 2025. Namun, risiko kredit di segmen ini juga lebih tinggi, tercermin dari NPF gross sebesar 3,78 persen.

Agusman mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih terdapat 4 dari 145 perusahaan pembiayaan yang belum memenuhi ketentuan ekuitas minimum Rp100 miliar.

“OJK terus mengambil langkah-langkah sesuai action plan pemenuhan modal, baik melalui injeksi dari pemegang saham maupun strategic investor lokal dan asing yang kredibel. Jika tidak tercapai, kami tidak segan mencabut izin usaha,” tegasnya.

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • Pasca Bom Guncang Surabaya, Tujuh Orang Ditangkap

    Pasca Bom Guncang Surabaya, Tujuh Orang Ditangkap

    2025-06-05 13:06

  • Tahun Emas di Indonesia, Bukti Isuzu Jadi 'Real Partner, Real Journey'

    Tahun Emas di Indonesia, Bukti Isuzu Jadi 'Real Partner, Real Journey'

    2025-06-05 12:23

  • Wapres Ma’ruf Amin Kunker Ke Papua hingga 7 Juni, Bakal Bertemu Pegiat HAM hingga Tokoh Adat

    Wapres Ma’ruf Amin Kunker Ke Papua hingga 7 Juni, Bakal Bertemu Pegiat HAM hingga Tokoh Adat

    2025-06-05 11:40

  • Densus 88 Tangkap Pedagang Bubur Sumsum di Cikampek yang Diduga Teroris, Sudah Rencanakan Teror Bom!

    Densus 88 Tangkap Pedagang Bubur Sumsum di Cikampek yang Diduga Teroris, Sudah Rencanakan Teror Bom!

    2025-06-05 11:18

网友点评