Hotel Jepang Minta Turis Israel Tandatangan Tak Ikut Kejahatan Perang

Sebuah hotel di Kyoto, Jepang, meminta seorang turis Israeluntuk menandatangani pernyataan bahwa ia tidak melakukan kejahatan perang selama dinas militernya sebagai syarat untuk check in.
Menurut laporan Ynetnewsseperti dilansir Anadolu, turis Israel itu mengatakan insiden tersebut terjadi setelah ia menunjukkan paspor Israel-nya di bagian resepsionis hotel di Kyoto, Jepang.
"Petugas menyerahkan formulir ini kepada saya dan mengatakan bahwa jika tidak menandatanganinya, saya tidak akan diizinkan untuk check in," kata pria tersebut, yang bertugas sebagai tenaga medis tempur di cadangan Angkatan Laut Negeri Zionis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Saya tidak pernah terlibat dalam kejahatan perang apa pun yang melanggar hukum internasional dan termasuk hukum humaniter, tetapi tidak terbatas pada serangan terhadap warga sipil (anak-anak, wanita, dll.), pembunuhan atau penganiayaan terhadap mereka yang menyerah atau ditawan sebagai tawanan perang, penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi, kekerasan seksual, pemindahan paksa atau penjarahan, dan tindakan lain yang termasuk dalam lingkup Pasal 8 Statuta Roma Mahkamah Kriminal Internasional (ICC)," demikian pernyataan dalam formulir tersebut dari hotel di Kyoto itu.
"Saya tidak pernah merencanakan, memerintahkan, membantu, mendukung, atau menghasut kejahatan perang, dan saya juga tidak pernah berpartisipasi dalam tindakan tersebut. Saya berjanji untuk terus mematuhi hukum internasional dan hukum humaniter dan tidak akan pernah terlibat dalam kejahatan perang dalam bentuk apa pun," demikian bunyi dokumen itu.
Setelah insiden tersebut, Duta Besar Israel untuk Jepang, Gilad Cohen, mengirim surat kepada Gubernur Kyoto Takatoshi Nishiwaki, yang menyatakan bahwa hal itu tidak dapat diterima.
Manajer hotel tersebut mengatakan kepada Ynetnews bahwa persyaratan deklarasi tersebut adalah hal yang tepat. "Bagi kami, perang adalah hal yang jauh, dan kami tidak pernah bertemu orang yang membunuh wanita dan anak-anak serta mengebom sekolah," katanya.
Insiden serupa terjadi di hotel lain di Kyoto pada Juni lalu.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakan militernya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 50.000 orang sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Secara terpisah, Mahkamah Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
(wiw)相关文章
FOTO: Inovasi Pertanian Modern di Agro Edukasi Wisata Ragunan
Jakarta, CNN Indonesia-- Mengunjungi Smart Green House (SGH) di Agro Edukasi Wisa2025-05-25Mendag Sebut Platform AI Bantu UMKM Akses Informasi Ekspor
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebutkan bahwa platform kecerdasan buat2025-05-25Jelang 66 Hari Pemerintahannya, Jokowi Bersyukur Upacara HUT ke
JAKARTA, DISWAY.ID--Jelang 66 hari terakhir pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungka2025-05-25Status KLB Polio di Klaten, Waspadai Gejalanya pada Anak
Daftar Isi Gejala polio2025-05-25Springhill Yume Lagoon Hadirkan Layanan Shuttle Bus untuk Warganya
Jakarta, CNN Indonesia-- Warga Perumahan Springhill Yume Lagoon kini memiliki pilihan transportasi b2025-05-25Inovasi Digital KOPRA Bawa Bank Mandiri Raih Penghargaan The Asian Banker 2025
Warta Ekonomi, Jakarta - The Asian Banker (TAB), lembaga riset dan intelijen strategis berbasis di S2025-05-25
最新评论